Pola Flag: Probabilitas Tinggi Dan Mudah Dikenali

Pola flag atau pola bendera adalah pola formasi candlestick yang sering terbentuk dan mudah dikenali. Pola ini sering kali muncul ketika kondisi trend sedang kuat, dan mengisyaratkan penerusan arah trend. Ada dua jenis pola flag yaitu bullish flag dan bearish flag. Menurut Thomas Bulkowski, penulis buku terkenal ‘Encyclopedia of Chart Patterns’, trading dengan pola ini biasanya memiliki probabilitas tinggi dengan risk/reward ratio yang memadai. Pada artikel ini dicontohkan bagaimana membuka posisi trading ketika terbentuk pola bullish flag.

Terbentuknya pola flag biasanya didahului oleh kenaikan harga yang tajam (untuk uptrend) atau penurunan harga yang tajam (untuk downtrend). Dari perilaku pergerakan pasar biasanya akan terjadi koreksi setelah kenaikan atau penurunan yang tajam karena aksi profit taking mereka yang telah masuk posisi sebelum terjadi lonjakan, sementara koreksi tersebut tidak berlangsung lama karena diimbangi oleh mereka yang baru membuka posisi trading setelah tahu harga bergerak naik atau turun dengan tajam.

Berikut contoh pola bullish flag:

Tampak pada gambar diatas harga naik dengan tajam sebelum terkoreksi dan membentuk pola bendera bullish (bullish flag). Dalam pola bullish flag seperti itu selisih antara level harga terendah ketika mulai bullish dan harga tertinggi sebelum terkoreksi disebut dengan flagpole atau tiang bendera. Pola bullish flag membentuk down channel dengan garis resistance yang merupakan batas atas bendera dan garis support yang juga batas bawah bendera.

Contoh Trading Dengan Pola Bullish Flag

Berikut contoh setting trading dengan pola bullish flag pada GBP/USD 4-hour. A adalah level terendah sebelum harga mulai bergerak naik dengan tajam dan B adalah level tertinggi sebelum harga mulai terkoreksi. Selisih antara A dan B adalah flagpole.

Karena pola flag mengisyaratkan penerusan trend, maka antisipasi kita adalah entry buy setelah harga break batas atas bendera atau garis resistance dari down channel. Untuk menghindari false break (kesalahan breakout), kita entry ketika harga telah benar-benar menembus level resistance terdekat. Stop loss ditentukan pada level terendah sebelumnya yang masih didalam down channel. Level target (limit) minimal disetting dengan risk/reward ratio 1:1 pada level C (limit-1), atau maksimal setinggi tiang bendera (flagpole). Dalam contoh diatas level target setinggi flagpole menghasilkan risk/reward ratio sekitar 1 : 2.35 atau di sekitar level D (limit-2).

Membangun mental untuk membuka posisi.

Apakah Anda merasa sulit ketika hendak ‘menarik pelatuk’ untuk buka posisi ketika trading ? Mungkin Anda tahu kondisi pasar sekarang dan Anda seharusnya masuk, tetapi karena beberapa alasan Anda tidak melakukannya, atau mungkin pada hari berikutnya ketika Anda melihat kembali setup trading Anda dan berkata pada diri Anda seharusnya kemarin buka posisi. Atau ketika Anda melakukan manual trading dan telah menutup posisi pada level breakeven ternyata keesokan harinya Anda mengetahui bahwa seharusnya target profit Anda bisa tercapai saat Anda tidak memonitor harga pasar. Banyak trader yang masih mengalami hal serupa sekalipun telah lama berkecimpung dalam pasar forex.
    • Kenapa Anda tidak ‘menarik pelatuk’ untuk buka posisi ?
      Ada beberapa hal yang menyebabkan Anda tidak jadi ‘menarik pelatuk’ trading walaupun Anda tahu setup trading yang Anda buat telah valid :
    • Takut – rasa takut untuk masuk pasar adalah hal yang biasa dialami oleh para trader pemula atau oleh trader yang telah berpengalaman tetapi baru menderita kerugian cukup besar dan berturutan. Rasa takut ini bisa disebabkan karena Anda tidak benar-benar memahami strategi trading yang telah Anda terapkan, atau level resiko per posisi yang Anda buka terlalu besar hingga loss yang Anda alami cukup besar. Tetapi apapun alasannya, rasa takut ini tidak seharusnya ada pada seorang trader yang ingin benar-benar sukses.
    • Kurang memahami penerapan strategi trading – mungkin Anda tidak seratus persen memahami bagaimana menggunakan strategi trading yang Anda adopsi. Jika ini masalahnya, Anda bisa mempelajarinya lagi dari awal, dan menerapkan pada account demo sampai Anda benar-benar mengerti dasar dan alasan strategi tersebut diterapkan, mulai dari pembukaan posisi sampai pada penentuan risk/reward ratio atau besarnya resiko tiap posisi.
      Sebagai informasi, jika Anda menerapkan banyak indikator teknikal yang memenuhi platform trading Anda hingga terkesan begitu komplek, mungkin Anda akan kesulitan dalam mengurai dan menyimpulkan sinyal trading karena sinyal indikator yang saling bertentangan. Dengan strategi yang efektif dan sederhana seperti metode price action yang mencermati pergerakan harga pasar secara natural, masalah tersebut bisa dihindari. Dengan metode price action, Anda hanya akan masuk pasar jika setup pergerakan harganya telah benar-benar valid.
    • Tidak percaya diri – mungkin Anda meragukan kemampuan diri Anda sendiri untuk menjadi seorang trader yang sukses. Apapun alasannya, dengan meragukan kemampuan trading Anda sendiri, Anda akan kehilangan banyak peluang trading yang bagus.

Baca Lebih Lengkap di Halaman Selanjutnya:

pivot point

Trader Profesional dan pelaku pasar menggunakan pivot points untuk mengidentifikasi potensi tingkat support dan resistance. Sederhananya, titik pivot support dan resistance adalah wilayah di mana arah pergerakan harga mungkin bisa berubah. Mengapa Pivot Points begitu menarik? itu semua karena mereka Objektif

Dalam banyak hal, titik pivot sangat mirip dengan tingkat Fibonacci. Karena begitu banyak orang yang melihat level tersebut, mereka hampir menjadi self-fulfilling. Perbedaan utama antara keduanya adalah bahwa dengan fibonacci, masih ada subjektivitas yang terlibat dalam memilih swing tertinggi dan swing terendah. Dengan pivot point, trader menggunakan metode yang sama untuk menghitung mereka. Banyak Trader mengawasi tingkat ini dan anda sebaiknya juga.

Pivot point sangat berguna untuk trader jangka pendek yang ingin mengambil keuntungan dari pergerakan kecil harga. Sama seperti level support dan resistance normal, trader dapat menggunakanya denga tehnik break atau bounch.

Range-bounce trader menggunakan pivot point untuk mengidentifikasi titik-titik pembalikan. Mereka melihat titik pivot sebagai daerah di mana mereka dapat menempatkan perintah jual beli.

Breakout trader menggunakan pivot point untuk mengenali tingkat kunci yang harus tembus sebagai klarifikasi bahwa breakout tersebut adalah bukan sinyal palsu(false break).

Baca Lebih Lengkap di Halaman Selanjutnya:

Trading saat breakout

Trading berdasarkan breakout (penembusan pada suatu level harga) bisa beresiko tinggi bila tidak dilakukan dengan tepat. Tulisan ini adalah pengalaman Sam Seiden, seorang trader, fund manager dan trainer tentang bagaimana ia menerapkan strategi breakout ini dengan probabilitas yang cukup tinggi dan resiko yang sekecil mungkin.

Banyak trader yang emosional dengan strategi breakout sehingga strategi yang seharusnya sederhana dan profitable ini menjadi beresiko tinggi dan mengakibatkan stress.
Sebelum membahas strategi ini, penting diketahui bahwa ada dua unsur kunci dalam pasar forex, yaitu:

1. Mengapa harga bergerak?  Ya, pergerakan harga dalam pasar forex terjadi pada level dimana penawaran dan permintaan (supply and demand) tidak seimbang. Trader yang telah berpengalaman bisa profit dengan konsisten karena ia bisa mengidentifikasi ketidak seimbangan antara permintaan dan penawaran dalam pasar, atau dengan kata lain ia tahu dimana posisi pembeli (buyer) dan penjual (seller) dalam pasar.
2. Siapakah yang berada disisi lain trading Anda? Trading forex bisa disederhanakan sebagai pemindahan sejumlah dana dari trader yang tidak tahu apa yang telah mereka perbuat pada account tradingnya ke accont mereka yang tahu dengan pasti. Trader yang bisa profit dengan konsisten tahu bahwa para trader pemula berada disisi lain dari trading mereka.

Tinjauan logis
Perhatikan area A pada gambar dibawah. A adalah area asal dimulainya gerak kenaikan harga (rally) yang kuat. Kebanyakan trader dengan strategi breakout akan masuk pasar setelah harga menembus (break) area A.

     Strategi Masuk Pasar Berdasarkan

Mereka menunggu harga menembus area A dan baru entry buy mungkin setelah harga berada jauh diatas level A. Walaupun dalam trading forex tidak dibenarkan adanya anggapan bahwa harga sudah terlalu mahal atau terlalu murah, tetapi secara logika ketika harga bergerak menembus area A, terjadi ketidak seimbangan antara permintaan dan penawaran, dalam hal ini yang mendominasi pasar adalah buyer. Trader yang telah berpengalaman menunggu hingga harga kembali ke area asalnya (area A), dan terjadi pada titik C. Titik ini adalah level keseimbangan harga sebelumnya yang pernah terjadi, dan trader yang berpengalaman segera membuka posisi buy pada titik C ini. Mereka juga tahu bahwa mereka buy dari para trader pemula yang umumnya masuk posisi sell pada titik C dimana seharusnya permintaan melebihi penawaran seperti yang terjadi ketika harga menembus area A.
Baca Lebih Lengkap di Halaman Selanjutnya:

Strategi Forex Martingale

Martingale adalah sebuah teori manajemen probabilitas yang memungkinkan kesamaan nilai sesuatu dimasa tertentu dengan masa sebelumnya dengan menggunakan prinsip penggandaan.

Dalam forex trading ,Strategi Martingale adalah strategi untuk mendapatkan profit sekaligus menutup total kerugian dari transaksi sebelumnya melalui penggandaan modal.

Oleh karena itu, ketika menggunakan strategi martingale resiko pada transaksi berikutnya selalu meningkat seiring dengan meningkatnya kerugian. Aturan main strategi martingale ini adalah ketika anda melakukan transaksi sekian (n) lot dan hasilnya rugi , maka pada transaksi selanjutnya menggunakan lot 2 kali lipatnya (2n) .Begitu pula selanjutnya. Sehingga ketika transaksi terakhir profit, maka keuntungannya sudah bisa menutupi semua kerugian dari transaksi-transaksi sebelumnya.

Contoh :

Suatu hari anda merencanakan 5 kali transaksi EUR/USD, stoplloss & target profit 50 poin, serta Modal awal =$50,000 .
Menggunakan strategi martingale lot berganda.
setelah melakukan transaksi ternyata hasilnya 4 kali kalah berurutan dan hanya 1 kali menang pada transaksi ke lima .

Seperti ini :

Transaksi pertama : 1 lot transaksi loss x 50 points = -$500
Transaksi kedua : 2 lot transaksi loss x 50 points = -$1,000
Transaksi ketiga : 4 lot transaksi loss x 50 points = -$2,000
Transaksi keempat : 8 lot transaksi loss x 50 points = -$4,000
Transaksi kelima :16 lot transaksi profit x 50 points = +$8,000

Sehingga pada akhir transaksi hasilnya adalah :

Total Loss = -$7,500
Total Profit = +$8,000
Net Profit/ Loss = $500
Modal Akhir = $50,500

Baca Lebih Lengkap di Halaman Selanjutnya:

Strategi hedging

Hedging menurut arti katanya adalah melindungi nilai . Dalam forex trading , aksi hedging berarti kita membuka dua posisi yang berlawanan sehingga meskipun harga naik atau turun nilai floating nya tetap sama.

Hedging biasanya dilakukan ketika posisi yang kita buka mengalami kerugian.Supaya kerugian tidak menjadi lebih besar , kita kunci dengan teknik hedging ini .

Sehingga selanjutnya Hedging ini dikenal juga dengan istilah Locking ( mengunci) karena saat kita menggunakan teknik hedging ini posisi kita terkunci yang membuat nilai keuntungan dan kerugian selalu bergerak beriringan.

Misalnya :

Saat ini nilai GBP/USD adalah 1.5600 .
Saya memprediksi GBP/USD akan naik menuju 1.5700 ,sehingga saya membuka posisi buy .
Beberapa menit kemudian ternyata GBP/USD bergerak berlawanan dengan prediksi saya ,yaitu turun ke 1.5580 . Artinya posisi buy saya rugi 20 point.

Agar kerugian ini tidak bertambah besar , saya membuka posisi baru yang berlawanan dengan posisi pertama , yaitu membuka posisi sell di level 1.5580.

Seandainya selanjutnya market turun lagi ke level 1.5550 maka kerugian saya tetap 20 point, karena posisi pertama rugi 50 point (1.5600 – 1.5580) dan posisi kedua untung 30 point (1.5580-1.5550) .

Begitupun seandainya market naik ke level 1.5620 , saya tetap rugi 20 point karena posisi pertama untung 20 point dan posisi kedua rugi 40 point (1.5620-1.5580) .

Dengan demikian kemanapun market selanjutnya bergerak, karena menggunakan strategi hedging kerugian saya tetap terkunci sebesar 20 point.

Baca Lebih Lengkap di Halaman Selanjutnya:

Scalping ???

Scalping di sini maksudnya kita melakukan Open Position untuk jangka waktu yang relatif pendek, menggunakan margin yang relatif besar dengan target profit yang relatif kecil. Mungkin anda masih penasaran, “kok relatif sih? tepatnya berapa lama, berapa persen margin dan berapa pips targetnya?” hehe. Ok deh, kalau memang harus menyebut angka, biasanya sih kalau scalping, saya menggunakan time frame antara 5 sampai 15 menit, margin antara 10 sampai 20 persen per posisi dan target profit cukup sekitar 10 pips saja. Atau malahan, margin sampai 40 persen dengan target profit di bawah 5 pips.

Salah seorang mentor saya pernah bilang, scalping itu cara trading khas newbie… whatever lah… terus terang saya juga kadang masih scalp juga kok, meskipun sebenernya saya memang lebih cenderung untuk memilih menjadi swinger trader. Yah, kadang sekedar iseng merasakan latihan sport jantung juga lumayan seru sih.

Ok deh… apapun kata master, scalping sah-sah saja dilakukan kok, asal tidak melanggar aturan dari broker tempat kita ber-trading, terutama masalah aturan short trading. Scalping biasanya memang dibatasi demi kelancaran para trader bertransaksi, karena memang kalo semua trader keseringan open dan close position dalam jangka waktu yang singkat, akan menjadi beban bagi server brokernya.

Nah, untuk scalping, ada baiknya kita memilih pair dengan spread yang tidak terlalu tinggi tapi pergerakannya lumayan kenceng, seperti misalnya pair GBP/USD atau EUR/USD. Sebenernya gak ada larangan juga sih, scalping di pair dengan spread yang besar seperti GBP/JPY. Cuma, kalau spread kegedhean, ya kita mesti siap mental buat nunggu spread ketutup yang mungkin aja rada lama, kalau pergerakannya tidak terlalu kenceng. Ehm, kadang-kadang lumayan mules juga tuh, nungguin spread yang gak ketutup-ketutup, apalagi klo pas main hantam pake margin gedhe. Iya deh, masalah pilih-pilih pair kayaknya sudah cukup jelas yaa. Nah, sekarang… indikator apa sih yang biasanya dipake oleh scalper?
Yuk, mari kita lihat chart berikut:

Pada chart di atas, saya menggunakan time frame 15 menit untuk pair GBP/USD. Indikator yang saya gunakan adalah parabolic SAR, Simple Moving Average periode 200 dan W%R. Patokan yang saya gunakan untuk entry adalah sebagai berikut: apabila harga di atas SMA 200, parabolic SAR terletak di atas candlestick dan W%R ada di area sell, maka saya melakukan Open Position Sell. Dan apabila harga di bawah SMA 200, parabolic SAR terletak di bawah candlestick dan W%R ada di area buy, maka saya melakukan Open Position Buy. Itu hanya salah satu contoh chart yang saya pake untuk scalping.

Ramuan indikator di atas memang lebih cocok dipakai apabila market dalam kondisi sideways.  Kalau market sedang trending sih, kadang-kadang saya scalping hanya berpatokan pada candlestick ajah. Ok deh, silahkan di coba dan dirasakan sendiri. Yang jelas sih, kalau mau Open Position, ingatlah selalu ketahanan margin kita. Jadi, jangan melakukan Open Position hanya berdasarkan nafsu karena melihat chart yang menari-nari menggoda di depan mata. Bisa-bisa bukannya profit yang kita dapet, tapi malahan dapet MC deh.

Pengembangan Strategi Averaging

Setidaknya ada tiga teknik yang dikembangkan dari strategi averaging, yaitu pyramiding, martingale dan anti-martingale.

Pyramiding

Pyramiding merupakan kebalikan dari cost-averaging. Jika pada cost averaging satu posisi terbuka ditambahkan setiap kali mengalami kerugian, maka dalam pyramiding posisi terbuka tersebut justru ditambahkan setiap kali mendapatkan keuntungan.

Berikut ilustrasinya:

Teknik ini akan efektif jka digunakan pada saat pasar berada dalam keadaan trending. Teknik ini tidak akan efektif bila Anda gunakan jika pasar berada dalam keadaan sideways.

Martingale

Jika tadi Anda sudah mempelajari teknik averaging yang merupakan teknik yang ekstrim, maka teknik martingale ini merupakan teknik yang lebih ekstrim lagi. Dengan teknik ini, Anda bukan saja akan menambah posisi baru setiap mengalami kerugian namun juga melipatgandakan jumlah transaksinya.

Berikut ilustrasinya:

Berbeda dengan teknik pyramiding, teknik ini justru lebih efektif jika digunakan pada saat pasar dalam keadaan cenderung sideways.

Anti-martingale

Teknik ini mirip dengan teknik pyramiding, hanya saja jumlah transaksinya dilipatgandakan setiap penambahan keuntungan. Teknik ini juga akan lebih efektif jika digunakan pada saat pasar dalam keadaan trending.

Berikut ilustrasinya:

Ikuti pelatihan forex kami di 5 kota indonexsia

fbsasian.com – Investasi di forex saat ini bukan isapan jempol lagi karena hampir seluruh manusia di dunia kenal akan bisnis forex ini terlebih lagi masyarakat indonesia, ada yang gagal dan ada yang sukses dalam berbisnis forex ini orang yang sukses adalah orang yang mau belajar bagaimana untuk menghasilkan profit konsisten dengan mempertimbangkan resiko yang ada sedangkan orang yang gagal adalah orang yang baru mengenal forex tetapi sudah berani mengambil resiko yang besar. jadi sebelum anda memulai belajar terleih dahulu bagaimana memange keuangan di forex, kami siap membantu anda yang benar – benar ingin belajar bisnis ini.

Hadiri seminar kami di 5 kota indonesia ( Kota Batam, Medan, Malang, Makasar & Palembang ) dengan tema 3 jurus ampuh fx bukan itu saja kami juga siap mengajar untuk pemula, GRATIS tampa dipungut biaya sepeserpun Gratis Kaos Cantik & Bersertifikat…….., cara mudah ketikan nama#kota kirim ke 085364558922 atau bisa juga melalui link ini www.edukasiforex.net/pendaftaran– info lebih lanjut klik gambar dibawah ini :

hotfx

3 Langkah Mudah Mengejar Profit Dengan Teknik “Scalping”

Komunitasfx.com – Sobat Tradig Emas dalam dunia trading banyak trader yang ingin menerapkan strategi scalping karena ingin cepat mendapatkan keuntungan karena meskipun kecil namun bisa dilakukan berkali-kali sehingga hasilnya cukup besar. Namun banyak pula trader yang tidak tahu cara mengawalinya. Nah, pada kesempatan kali ini Anda akan mempelajari 3 cara mudah menerapkan strategi scalping.

1: Find The Trend

Langkah pertama adalah menentukan trend. Menentukan trend menjadi sangat penting sebab akan membantu Sobat Cara Investasi Emas memperkirakan pergerakan harga kedepannya. Jika trend adalah naik maka Anda sebaiknya hanya akan fokus mencari sinyal Buy. Sebaliknya, trend-nya adalah turun maka Anda hanya akan mencari sinyal Sell.

Sebuah trend naik (uptrend) memiliki ciri sederetan “puncak” yang lebih TINGGI daripada puncak sebelumnya, serta sederetan “lembah” yang juga lebih TINGGI daripada lembah sebelumnya.

Sebaliknya, trend turun (downtrend) memiliki ciri sederetan puncak yang lebih RENDAH daripada puncak sebelumnya, serta sederetan lembah yang juga lebih RENDAH daripada lembah sebelumnya.

Perhatikan contoh grafik dibawah ini. Anda bisa lihat USD/CAD berada dalam kondisi uptrend. Ini artinya Anda hanya akan mencari peluang untuk mengambil posisi Buy.

Trading Emas Online 1

2: Time Your Entry

Langkah selanjutnya adalah memutuskan bagaimana cara untuk masuk posisi. Secara umum seorang scalper akan memilih memanfaatkan saat terjadinya koreksi atau memilih saat terjadinya breakout. Seorang scalper yang memilih memanfaatkan koreksi akan fokus saat harga mengalami koreksi untuk mencari sinyal Buy di harga rendah atau memanfaatkan terbentuknya “lembah”. Sebaliknya, scalper yang menggunakan cara breakout akan memanfaatkan break out hanya akan masuk posisi Buy jika harga menembus resistance dengan perkiraan harga akan membentuk “puncak” baru.

Perhatikan grafik dibawah ini :

Trading Emas Online 2

Scalper yang memanfaatkan koreksi akan masuk posisi Buy saat harga turun dan cenderung membentuk “lembah” baru yang lebih tinggi dibandingkan lembah sebelumnya. Dengan memanfaatkan garis Fibonacci retracement terlihat harga mengalami koreksi dan tertahan di garis fibo 50%. Nah, di level inilah Anda bisa mengambil posisi Buy.

Perhatikan grafik di bawah ini :

Trading Emas Online 3

Seorang scalper yang memanfaatkan strategi breakout akan menunggu hingga harga menembus resistance dengan asumsi harga akan naik dan akan membentuk puncak yang baru.

3: Manage Risk

Hal terpenting dari setiap trading adalah me-manage resiko yang mengiringi transaksi setiap transaksi. Agar strategi yang sobat Trading Emas lakukan berjalan sesuai rencana maka Anda juga harus menyiapkan langkah-langkah apabila analisa Anda salah.

Untuk menentukan batasan resiko ini banyak sekali caranya. Namun untuk scalper, disarankan untuk tidak meresikokan lebih dari 1% dari modal Anda tiap kali melakukan transaksi.

Selain itu untuk menentukan batasan kerugian juga bisa memanfaatkan penembusan support atau resistance yang terbentk dari koreksi, seperti terlihat pada grafik dibawah ini:Trading Emas Online 4

Jika sobat Cara Investasi Emas menggunakan strategi breakout maka batasan kerugian Anda adalah jika ternyata harga berbalik arah dan kembali menembus support atau resistance, perhatikan grafik dibawah ini:Trading Emas Online 6

Mudah meraih profit dengan Hedging

Strategi Forex – Hedging menurut arti katanya adalah melindungi nilai. Dalam forex trading, aksi hedging berarti kita membuka dua posisi yang berlawanan sehingga meskipun harga naik atau turun nilai floating nya tetap sama.

Hedging biasanya dilakukan ketika posisi yang kita buka mengalami kerugian. Supaya kerugian tidak menjadi lebih besar, kita kunci dengan teknik hedging ini .

Sehingga selanjutnya Hedging ini dikenal juga dengan istilah Locking ( mengunci) karena saat kita menggunakan teknik hedging ini posisi kita terkunci yang membuat nilai keuntungan dan kerugian selalu bergerak beriringan.

Baca Lebih Lengkap di Halaman Selanjutnya:

10 Berita Fundamental Forex Yang Berpengaruh Dahsat Terhadap Forex

Analisa Fundamental Forex – Analisa Fundamental memang sangat penting dalam trading walaupun sebagian dari penganut analisa teknik menilai analisa fundamental tidak ada artinya. Namun buktinya berita-berita ekonomi tetaplah berpengaruh terhadapa pergerakan Chart Forex. Paling baik adalah dengan menggabungkan analisa teknikal dan analisa fundamental tentu akan lebih Power Full. Berikut ini adalah berita Fundamental mata-mata uang utama yang berpengaruh hampir semua mata uang yang diperdagangkan secara global.

1. Non-Farm Payrolls (NFP)

NFP merupakan sebuah komponen laporan dari Biro Statistik Tenaga Kerja Amerika Serikat, merupakan laporan paling penting pada kegiatan ekonomi. Hampir setiap trader sangat menantikan berita ini dirilis karena biasanya memiliki pengaruh sangat penting terhadap pergerakan mata uang USD. Jadwal Rilis : Setiap hari jumat pertama setiap bulannya pada pukul 19.30 WIB. Pengaruh : Memiliki dampak sangat tinggi, sehingga mampu mengerakan harga lebih dari 100 pips.

2. Trade Balance

Trade balance adalah sebuah indikator ukuran perdagangan antara AS dan seluruh dunia. Trader balance ditentukan berdasarkan selisih antara nilai impor dan ekspor suatu barang atau jasa dalam periode tertentu. Jadwal Rilis: Setiap bulan. Pengaruh : Memiliki dampak tinggi terhadap pergerakan mata uang USD

3. Housing Starts

Housing Starts merupakan Indikator ekonomi penghitung jumlah rumah baru dibangun dalam perbulannya. Sebagian besar data surveinya didapat dari aplikasi dan pengajuan ijin untuk membangun rumah. Indikator satu ini biasanya bukan merupakan salah satu penggerak utama market. Namun, karena dapat mendeteksi tren perekonomian, data Housing Starts dianggap sebagai salah satu indikator penting. Penurunan pada Housing Starts menunjukkan melambatnya perekonomian. Jika nilai Housing Starts Australia naikmaka nilai mata uang AUD akan mengalami kenaikan.Treasury International Capital System adalah laporan Departemen Keuangan tentang pembelian.

4. Produk Domestik Bruto (PDB)

PDB adalah Nilai semua barang dan jasa yang diproduksi di Amerika Serikat Jadwal Rilis: Setiap bulan. Pengaruh: Memiliki dampak moderat di pasar forex.

5. Consumer Price Index / CPI

CPI adalah sebuah ukuran perubahan harga mengenai barang tetap dan jasa dikonsumsi oleh konsumen perkotaan. CPI dapat digunakan untuk mengukur tingkat inflasi suatu negara.
Jadwal Rilis : Setiap bulan. Dampak: intensitas sedang diperkirakan di pasar forex.

6. Unemployment Rate

Unemployment Rate Merupakan sebuah indikator penghitung jumlah pengangguran aktif mencari pekerjaan disuatu negara. Jika nilai Unemployment Rate Amerika naik maka nilai mata uang USD akan mengalami penurunan.

7. Unemployment Claims

Unemployment Claims Adalah sebuah indikator penghitung jumlah orang gagal mendapatkan asuransi pengangguran untuk pertama kali hingga minggu lalu.
Jika nilai Unemployment Claims Amerika turun maka nilai mata uang USD akan mengalami kenaikan.

8. Core Retail Sales

Core Retail Sales adalah sebuah indikator peengukur pertumbuhan Retail Sales nilainya tetap. Nilainya didapat dari nilai Retail Sales dikurangi dengan total penjualan mobil di negara tersebut. Sektor penjualan mobil dinilai tidak tetap nilainya.
Jika nilai Core Retail Sales Amerika (AS) naik maka nilai mata uang USD akan mengalami penaikan.

9. ADP Nonfarm Employment Change

ADP Nonfarm Employment Change Merupakan sebuah indeks yang menggambarkan jumlah lapangan kerja baru tercipta pada bulan lalu, tanpa memasukan sektor pertanian didalamnya. ADP, sebagai lembaga swadaya memberikan solusi terhadap tenaga kerja di AS, mengumumkan indikator ini dua hari sebelum indikator Nonfarm Employment Change dikeluarkan. ADP mengklaim indikator ini adalah indikator terbaik mengenai tenaga kerja dalam Statistik Pemerintahan, tapi para Trader tidak sepenuhnya percaya akan keakuratan dan korelasi indikator ini terhadap nilai mata uang lokal. Jika nilai ADP Non-Farm Employment Change Amerika (AS) naik maka nilai mata uang Dollar Amerika (USD) akan mengalami kenaikan.

10. New Home Sales

New Home Sales adalah sebuah indikator pnghitung jumlah rumah baru juga telah dijual pada bulan lalu. Jika nilai New Home Sales Amerika (AS) Turun maka nilai mata uang USD akan mengalami Penurunan.
lihat kalender ekonomi KLIK DISINI

Arti Penting Money Management Dalam Trading

Komunitasfx.com – Sebagian besar trader rela menghabiskan uang dan tenaganya untuk menggunakan Robot Forex. Dengan alasan, robot trading lebih efisien dalam pengujian strategi selain itu promosi yang ditawarkan juga menarik dan menjanjikan keuntungan super besar jangka panjang. Mereka seolah lupa, bahwa satu hal yang sebenarnya paling sederhana namun sangat efisien tidak ditentukan dari sebagus apa strategi, sinyal, atau robot apa yang digunakan, tapi bagaimana trader menyusun dan menjalankan money management.

Meskipun hampir setiap trader menyadari bahwa keberhasilan dalam Forex sangat tergantung pada pengelolaan loss dan profit yang cermat, namun faktor money manajemen justru lebih sering diabaikan. Dibanding pemilihan dan penggunaan indikator, statistik, analisis, dan strategi, banyak trader masih kurang menyadari pentingnya kinerja sebuah money management.

Masalah pertama yang biasanya akan dihadapi oleh seorang trader pemula adalah kerugian. Mereka kemudian akan beranggapan bahwa strategi atau analisis yang mereka gunakan nampaknya tidak banyak membantu. Padahal, penyebab kegagalan bisa saja berasal dari pengaturan money management yang kurang cermat. Oleh karena itu, studi dan praktik mengenai metode money management sangat dibutuhkan dan harus dijadikan syarat utama. Money management mengajarkan kita bagaimana mengelola kerugian dan memaksimalkan keuntungan. Jika seorang trader mampu mengelola money management dengan baik, maka dalam kesehariannya ia akan terbiasa bertanggung jawab dan disiplin dalam tradingnya.
Baca Lebih Lengkap di Halaman Selanjutnya:

Hedging Sebagai Pengganti Stop Loss

FBS INDONESIA – Di artikel sebelumnya, kita sudah membahas mengenai pentingnya Stop Loss dan pertimbangan-pertimbangan untuk menentukan berapa point sebaiknya Stop Loss ditentukan. Namun demikian, banyak juga trader yang masih juga kurang nyaman dengan Stop Loss yang bersifat “kaku”. Kebanyakan masih menganggap Stop Loss konvensional seperti ini masih terlalu kaku untuk mengantisipasi gejolak yang terjadi di market. Nah, bagi temen-temen trader yang masih menganggap Stop Loss konvensional ini terlalu kaku, saya sarankan untuk mencoba alternatif lain untuk membatasi kerugian, yaitu menggunakan hedging.

Hedging di sini maksudnya kita membuka posisi Buy dan Sell secara bersamaan atau tanpa meng-close salah satu posisi. Menggunakan hedging sebagai Stop Loss bisa dilakukan dengan dua cara.

1. Instant Execution

Maksudnya kita  membuka posisi baru yang berlawanan dengan posisi kita yang sedang terfloating minus di mata uang yang sama dan tanpa meng-close dahulu posisi yang minus tadi.  Cara ini digunakan untuk mengunci posisi yang sedang floating minus.
Contoh: Kita open order Buy EUR/USD di posisi 1.3000 dan kemudian ternyata kita menderita loss hingga 50 point (turun ke 1.2950) kemudian di posisi 1.2950 tersebut kita  kunci (hedging) dengan cara open order Sell baru di 1.2950 pada EUR/USD lagi. Sehingga dengan cara ini maka loss kita akan tetap floating -50 point terus, sampai nanti salah satu atau kedua posisi hedging tersebut kita close. Jadi meskipun harganya turun terus ke arah 1.2500 pun posisi loss kita tetap -50 point.

2. Pending order
Maksudnya, kita memasang pending order pada harga tertentu sebagai pelindung dari sebuah posisi yang kita ambil, sehingga kalaupun harga bergerak diluar prediksi kita pada saat kita tidak sedang memantau chart, pending order akan otomatis aktif untuk melindungi kerugian atas posisi yang telah kita ambil tadi.
Contoh: Kita open order Buy EUR/USD di posisi 1.3000 kemudian kita memasang pending order (Sell Stop) di posisi 1.2950 pada EUR/USD juga. Dengan cara ini apabila harga ternyata bergerak turun, maka pending order akan otomatis aktif dan membatasi kerugian atas posisi pertama tadi. Masalahnya, bagaimana cara kita menentukan di posisi berapa kita memasang pending order? Kalau saran saya sih, karena hedging ini kita maksudkan sebagai pengganti Stop Loss, maka pertimbangan untuk menentukan di posisi berapa kita memasang pending order ya kurang lebihnya sama dengan pertimbangan kita dalam menentukan Stop Loss konvensional. Silahkan simak di artikel terdahulu tentang Stop Loss.

Cara hedging sebagai pengganti Stop Loss ini memang mempunyai kelemahan dari sisi psikologis, terutama untuk trader yang belum begitu berpengalaman. Biasanya kita akan ragu-ragu untuk menutup salah satu posisi yang positif, karena khawatir begitu posisi hedging kita close, ternyata trend terus berlanjut sehingga posisi yang masih terbuka semakin bertambah minusnya tanpa ada pelindung lagi. Sedangkan apabila kita meng-hold posisi yang positif, khawatir kalau-kalau trend tiba-tiba berbalik sehingga malahan kita jadi punya koleksi floating negatif deh.

Ada saran dari salah seorang temen trader yang  biasa menggunakan cara hedging sebagai pengganti Stop Loss mengenai kapan kita menutup posisi hedging tersebut: sebaiknya posisi hedging tidak usah dipasang TP. Konsekuensinya, kita harus telaten scalping untuk posisi tersebut. Maksudnya, kita pantau terus pergerakan harga, begitu kita rasa trend mulai berbalik arah, segera close posisi yang positif.

Kalaupun ternyata trend masih berlanjut, buka posisi lagi, demikian seterusnya. Memang kita akan rugi spread, tapi masih mendinglah kita bisa mengambil manfaat dari pergerakan harga, daripada cuma harap-harap cemas melihat loss dari posisi yang “terlanjur” kita ambil. Cara hedging sebagai pengganti Stop Loss ini memang tidak disarankan untuk trader pemula, namun demikian bisa menjadi alternatif bagi trader yang tidak menginginkan Stop Loss yang sifatnya kaku.

Alternatif manapun yang akan kita pilih, sebaiknya disesuaikan dengan “situasi dan kondisi” kita. Artinya, kita harus merasa nyaman dengan apapun keputusan yang kita ambil pada saat trading. Saran utama saya sih, enjoy your trade. Nikmati setiap proses dalam ber-trading. Jangan sampai trading hanya menghasilkan “penyakit”. Sudah menghabiskan waktu, tenaga, biaya, masih plus jantungan pula.