Apa itu Indikator Forex ?

Penggolongan indikator forex juga dapat dilihat malalui cara merespon trend pasar dari setiap indikator. Yang termasuk dalam golongan ini merupakan leading indikator serta lagging indikator.Dengan leading indikator, maka trader dapat mendeteksi bagaimana awal mula terbentuknya sebuah trend. Indikator ini dapat membantu kita untuk memperoleh harga terbaik dan memiliki potensi besar untuk menghasilkan profit sebanyak mungkin. Namun indikator leading juga sering memberikan signal palsu sehingga sering menyesatkan para trader pula. Leading indikator ini meliputi parabolic Sar dan Stochastic dan lain sebagainya. Ada pula lagging indikator yang akan memberikan beberapa signal saat tren sudah benar-benar terbentuk di pasar. Meskipun akan sedikit terlambat dalam memberikan informasi mengenai trend, namun indikator ini jarang memberikan signal palsu seperti pada leading indikator. Lagging indikator ini meliputi moving average serta MACD.

Dilihat dari segi tampilan yang ada pada trading platform, terdapat dua indikator forex yaitu indokator oscilator danĀ  juga indikator line. Macam indikator ini memiliki tampilan yang berbeda-beda. Indikator oscilator memiliki tampilan grafik yang naik turun secara bolak balik ketika berada pada suatu rentang nilai. Indikator ini akan menunjukkan nilai pada anda dengan batas atas maupun bawah yang jelas. Banyak trander yang menggunakan strategi forex counter trend memanfaatkan indikator ini sebagai alat bantunya. Indikator ini lebih mudah dibaca dan mudah pula melakukan prediksi ketika line menyentuh batas bawah dari grafik. Selanjutnya yaitu indikator line yang memiliki tampilan berupa grafik tanpa memiliki batas atas maupun bawah. Indikator ini banyak diminati oleh trading yang menginginkan infestasi forex dalam jangka panjang.

Dilihat dari segi fungsinya, maka indikator forex dapat dibagi menjadi tiga jenis. Pertama adalah indikator yang berfungsi menunjukkan trend. Indikator ini terfokus pada deteksi trend dan mampu memberikan konfirmasi mengenai trend yang telah terbentuk. Indikator yang memiliki fungsi ini diantaranya ialah parabolic sar dab stochastic oscilator. Kedua, terdapat indikator yang memiliki fungsi untuk menunjukkan kejenuhan pasar. Indikator ini mampu memberikan informasi ketika pasar mengalami fase jenuh untuk jual maupun beli. Hal tersebut akan sangat membantu trader untuk melakukan open posisi. Terakhir, terdapat indikator yang memiliki fungsi penunjuk volatitas. Indikator ini dapat memberikan informasi mengenai sepi atau ramainya pasar.

Dari berbagai penggolongan indikator forex di atas, terdapat beberapa indikator yang sangat banyak digunakan di pasar forex. Diantaranya ada bollinger bands, yang sudah disebutkan dalam beberapa penggolongan di atas. Indikator ini mampu mengukur vilatilitas pasar yang dapat mengenali kondisi breakout lebih awal. Indikator ini memiliki ide utama yang dapat membantu trader dalam melakukan open posisi. Indikator ini dapat membatu trader ketika harga pasar menyentuh bagian bawah untuk open posisi buy, dan melakukan open posisi sell ketika harga berada di posisi atas.

Ada pula indikator yang memiliki banyak pengguna yaitu MACD yang dapat mengenali trend lebih awal. Indikator forex satu ini memiliki moving averages yang cepat dan lambat yang dapat diukur dengan menggunakan garis vertikal. Untuk menggunakan indikator ini, trader harus menunggu garis cepat menyilang di bawah atau atas dari garis lambat, karena ini merupakan sebuah sinyal bajwa akan terbentuk trend baru. Selain MACD ada pula parabolic sar yang juga cukup populer. Indikator ini akan memberikan sinyal bullish untuk menentukan adanya trend reversal yang cukup mudah untuk dibaca. Sinyal jual ditunjukkan saat dot ada di bagian atas dari candle, dan sebaliknya.

Stochastics menjadi indikator forex popular selanjutnya. Indikator forex ini mampu memberikan informasi mengenai kondisi overbought maupun oversold. Kondisi overbought ditunjukkan ketika garis moving average berada di atas 80, dan kondisi oversold ditunjukkan kerika garis moving average berada di bawah 20. Indikator yang hampir serupa dan juga popular adalah relatie strength index atau biasa disebut dengan RSI. Indikator ini hampir sama dengan stochastic, namun ia akan menunjukkan kondisi overbought ketika RSI ada si tasa 70, dan menunjukkan overshold ketika RSI ada di bawah 30

Posted in Analisa Teknikal.