Aspek Fundamental Dalam Forex (4)

Pada bagian ke 4 ini akan dibahas mengenai 3 data fundamental penting yang mempengaruhi permintaan akan mata uang suatu negara, yaitu produk domestik bruto atau Gross Domestic Product (GDP), tingkat inflasi atau Consumer Price Index (CPI) dan data tenaga kerja atau Employment figures. Ke 3 indikator tersebut mencerminkan kekuatan ekonomi suatu negara yang secara langsung bisa berdampak pada nilai tukar mata uang negara tersebut.

Strategi apapun yang Anda gunakan dalam trading, Anda harus memonitor ke 3 data tersebut untuk mengetahui kecenderungan nilai tukar akibat aliran uang yang masuk ke atau keluar dari negara tersebut. Negara dengan perekonomian yang kuat akan cenderung menarik investor sehingga aliran uang yang masuk ke negara tersebut akan bertambah, dan sebaliknya.Gross Domestic Product (GDP)
GDP mengukur perubahan yang spesifik pada pola pertumbuhan ekonomi dengan memperhitungkan konsumsi sektor rumah tangga, pengeluaran pemerintah, investasi domestik dan volume ekspor suatu negara. Jika pertumbuhan meningkat berarti terjadi ekspansi ekonomi yang akan menyebabkan tingginya permintaan akan mata uang negara tersebut untuk melakukan pembelian kebutuhan-kebutuhan tersebut. Sebaliknya jika pertumbuhan turun atau mengalami kontraksi maka permintaan mata uang negara tersebut akan berkurang.

Perubahan angka pertumbuhan tersebut akan menyebabkan perubahan tingkat inflasi, dan bank sentral akan melakukan perubahan kebijakan moneter sesuai dengan target inflasi yang diharapkan. Pada sebagian besar negara-negara mata uang utama GDP dirilis per kwartal. Data rilis adalah persentasi perubahan angka pertumbuhan dibandingkan dengan periode sebelumnya, dan bisa direvisi pada rilis data berikutnya.

Tingkat inflasi atau Consumer Price Index (CPI)
CPI adalah indikator yang oleh sebagian besar negara-negara mata uang utama dirilis per bulan. Indikator ini dibuat untuk mengukur tingkat inflasi pada periode bulan sebelumnya. CPI mengukur tingkat inflasi secara spesifik dengan memperhitungkan daya beli (purchasing power) konsumen dan perubahan harga-harga barang dan jasa di tingkat konsumen. Harga-harga yang naik dengan tajam menunjukkan tingkat inflasi yang tinggi sekaligus meningkatnya pertumbuhan ekonomi.

Sebaliknya tingkat inflasi yang rendah menunjukkan pertumbuhan ekonomi sedang menurun, dan bank sentral akan berusaha merangsang aktivitas perekonomian dengan menurunkan tingkat suku bunga atau melakukan operasi pasar untuk meningkatkan jumlah uang beredar. Dalam hal inflasi yang tinggi bank sentral akan berusaha mempengaruhi permintaan uang dengan menaikkan tingkat suku bunga.

Baca Lebih Lengkap di Halaman Selanjutnya:

Posted in Analisa Fundamental.