Kesalahan Trader Menurut Pakar Psikologi

Artikel ini ditulis oleh Dr.Brett N. Steenbarger, Ph.D., seorang trader aktif yang juga professor dalam bidang psikologi di Behavioral Sciences at SUNY Upstate Medical University. Ia juga kolumnis untuk situs MSN Money (www.moneycentral.com), Stocks Futures and Options Magazine (www.sfomag.com) dan Greatspeculations.com. Bukunya yang terkenal antara lain ‘The Psychology of Trading’ (Wiley, 2002).

Berikut adalah salah satu artikel mengenai pengamatannya terhadap sejumlah trader yang datang berkonsultasi kepadanya:

Kesan yang saya dapatkan, para trader pada umumnya membuat 3 kesalahan dasar. Ketika mereka datang ke saya untuk mencari solusi psikologi, sebenarnya masalah dasarnya belum sampai ke taraf psikologi yang serius. Karena saya juga seorang trader, saya pernah untung dan pernah rugi, jadi saya bisa paparkan demikian:

1. Tidak mempunyai sistem trading yang valid

Mereka yakin masalah yang dialami dalam trading adalah faktor psikologi seperti tidak disiplin, atau kurang sabar. Tetapi setelah saya ajukan beberapa pertanyaan, masalah utamanya ternyata tidak mempunyai sistem trading yang benar-benar valid, paling tidak menurut keyakinan mereka. Mereka gelisah dan selalu ragu ketika trading karena pada dasarnya mereka tidak tahu pasti apa yang sedang dilakukan. Keraguan timbul karena mereka mengira apakah benar sistem trading yang digunakan akan seperti yang diharapkan.

Keraguan yang terus-menerus akan menyebabkan kegelisahan. Dan apakah Anda bisa trading dengan benar dalam keadaan psikologis yang demikian?  Ketika saya tanya mereka terus terang mengatakan belum pernah melakukan backtest terhadap metode atau strategi tradingnya, bagian dasar dari sistem trading, jadi bagaimana mungkin mereka tahu drawdown yang diharapkan? Jika mereka tidak tahu kehandalan sistem tradingnya untuk waktu lampau, bagaimana bisa mengharapkan sistemnya akan berjalan pada pergerakan harga real-time saat ini?

Trader yang mencari solusi psikologi sementara mereka tidak menguasai metode trading yang digunakan mengingatkan saya pada sepasang suami istri yang mencari solusi psikologi karena mereka tidak bisa berkomunikasi dengan baik. Setelah saya teliti, ternyata mereka memang tidak compatible satu sama lain, jadi apa yang bisa mereka komunikasikan?

2. Berganti-ganti metode atau cara analisa

Kesalahan kedua yang saya temukan adalah mencoba mengganti metode atau cara analisa sebelum tahu benar penerapan metode tersebut pada kondisi pasar yang sedang terjadi. Jika Anda mengalami hal yang demikian, maka Anda perlu membuat jurnal trading guna mengetahui metode yang paling pas, dan kemudian Anda tidak harus menggunakan banyak metode ketika trading. Anda akan menjadi kurang yakin dan tegang jika berganti-ganti metode. Meski tujuan trading adalah memperoleh profit dalam waktu singkat, tetapi pendekatan yang ingin ‘sekali gebrak’ tersebut tidak bisa diterapkan.

3. Selalu berpikir negatif setelah pernah mengalami kerugian

Anda pernah rugi, tetapi mungkin juga pernah untung. Anda selalu ingat saat Anda rugi karena sebenarnya Anda takut rugi. Jika Anda takut rugi, pikiran Anda tentang trading akan selalu negatif. Kalau Anda mengalami hal ini, sebaiknya Anda istirahat untuk tidak trading hingga Anda yakin bahwa kerugian adalah bagian dari permainan (seperti sering diucapkan oleh para trader besar). Lakukan motivasi diri hingga Anda bisa berpikir dengan positif. Selama 15 tahun ini saya melakukan konseling dan therapi pada rata-rata 130 orang client per tahun dengan teknik motivasi diri ini.

Membangun Sebuah Dasar Analisis Fundamental

Pada umumnya trader berkeinginan untuk memiliki wawasan dalam mengimbangi supremasi kekuatan market forex. Namun timbul sebuah pertanyaannya, dari sekian banyak info yang beredar dimarket forex pada setiap harinya, manakah yang benar–benar bermakna? Apabila anda adalah trader yang ingin menerjemahkan info market yang didapat setiap hari serta menjadikannya sebagai suatu bagian dalam analisa fundamental yang solid, maka uraian ini cocok untuk anda.

Anda tidak perlu menjadi ahli statistik ataupun seorang profesor doktor ekonomi untuk memulai belajar analisa fundamental, namun ini lebih ditekankan kepada pengaplikasian secara real. Pada dasarnya, pergerakan harga yang terjadi dimarket forex mempunyai alasan tertentu. Analisa fundamental mengumpulkan seluruh informasi mengenai profit, management ability, kekuatan industri, dan yang tak kalah lagi terpentingnya adalah supply and demand.

Kebanyakan para investor menggunakan analisa fundamental daripada metode-metode yang lain dan selebihnya menggunakan analisa teknikal. Fundamental menggunakan data-data ekonomi untuk memprediksi hasil kedepan, sedangkan teknikal menggunakan pola visual chart (mengabaikan prinsip supply and demand).

Pada analisa teknikal beserta indikatornya pada dasarnya mempunyai sifat untuk jangka pendek, sedangkan analisa fundamental ialah suatu media yang penting untuk memprediksi sebuah prospek jangka panjang namun tidak untuk memprediksi pergerakan chart pada setiap harinya.Untuk memperjelas pembahasan ini, saya akan membaginya menjadi beberapa bagian, seperti berikut : Market tidak itu tidak logis tetapi dapat dilogika Market ialah sebuah jaringan dari suatu gosip, bisikan/rumor, serta tingkah lakunya tersebut belum tentuk rasional, Maka perlu kita ambil sebuah contoh yang menarik dalam skala kecil. Contoh : Sebuah perusahaan berhasil membukukan net profit dengan nilai sebesar 9% selama 3 tahun berturut–turut, dan pada tahun ini hanya mengharapkan target profit sebesar 8%. Kemudian para analis market dan media beramai–ramai memprediksi profit akan seperti tahun lalu, yakni sebesar 9%. “Ketika perusahaan mengumumkan hasil aktual profitnya yang sebesar 8%, saham perusahaan tersebut bergerak turun untuk jangka waktu yang pendek”. Pada kasus tersebut diatas, dapat dihasilkan sebuah penilaian positif atau negatifnya suatu prediksi hanyalah pada persepsi market dalam jangka pendek yang cenderung mengabaikan nilai dari data sebenarnya. Hal ini yang perlu dipahami oleh setiap trader yang menggunakan analisa fundamental agar tetap mengedepankan nilai logika terhadap segala informasi yang telah diterimanya.

Baca Lebih Lengkap di Halaman Selanjutnya:

Inti dari Analisis Fundamental

Analisa fundamental merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam trading di pasar forex. Analisa fundamental tidak hanya fokus pada rilis data fundamental atau peristiwa ekonomi penting, tetapi juga pada berbagai aspek yang mempengaruhi perekonomian suatu negara termasuk peristiwa politik, regulasi sistem keuangan, pengaruh sosial dan berbagai aspek kehidupan dalam masyarakat. Pada kenyataannya, analisa fundamental memiliki lebih banyak indikator dibandingkan dengan analisa teknikal, namun dalam prakteknya hanya beberapa indikator penting yang berdampak terhadap pergerakan mata uang saja yang perlu diperhatikan para trader. Artikel ini mengulas secara singkat pokok-pokok analisa fundamental yang perlu diketahui dalam trading di pasar forex.

Mengetahui kondisi ekonomi makro secara global
Ekonomi makro adalah dasar analisa fundamental. Mengetahui siklus ekonomi yang sedang terjadi, kebijakan pemerintah suatu negara dalam mengendalikan tingkat inflasi, memacu pertumbuhan ekonomi, mengatur anggaran belanja dan pemasukan negara yang antara lain melalui pendapatan pajak. Seluruh proses tersebut merupakan rangkaian yang bisa mempengaruhi pergerakan nilai uang suatu negara terhadap mata uang negara lain. Situasi politik global juga mempengaruhi fluktuasi mata uang utama dunia. Misalnya era inflasi tinggi tahun 1970-an adalah akibat kejadian-kejadian politik yang mempengaruhi fundamental ekonomi negara-negara besar, demikian juga hyper-inflasi di Jerman pasca perang dunia pertama.

Namun demikian ketika kondisi politik global relatif tidak bergejolak, perekonomian cenderung tumbuh seiring dengan inovasi baru di bidang teknologi yang memacu produktivitas tinggi (fase booming), hingga cenderung meninmbulkan keadaan bubbles (menggelembung tak terkendali) dan pada akhirnya menyebabkan kontraksi. Siklus ekonomi tersebut sangat mempengaruhi iklim investasi dan juga pergerakan nilai mata uang. Ketika fase booming telah usai, aktivitas spekulasi dan investasi biasanya menurun dan permintaan mata uang juga berkurang.

Mengetahui kebijakan moneter negara-negara mata uang utama dunia
Kebijakan moneter bank sentral berpengaruh langsung terhadap nilai tukar mata uang suatu negara. Yang paling diperhatikan pelaku pasar forex adalah tingkat suku bunga. Jika bank sentral menaikkan suku bunga maka permintaan mata uang negara tersebut akan meningkat hingga nilai tukarnya terhadap mata uang negara lain akan menguat, sebaliknya bila bank sentral menurunkan tingkat suku bunga. Perbedaan tingkat suku bunga yang cukup besar antara 2 negara cenderung menyebabkan carry trade. Dalam menentukan tingkat suku bunga biasanya bank sentral melihat pada tingkat inflasi dan pertumbuhan, dengan mengatur jumlah uang yang beredar.

Baca Lebih Lengkap di Halaman Selanjutnya:

Aspek Fundamental Dalam Forex (4)

Pada bagian ke 4 ini akan dibahas mengenai 3 data fundamental penting yang mempengaruhi permintaan akan mata uang suatu negara, yaitu produk domestik bruto atau Gross Domestic Product (GDP), tingkat inflasi atau Consumer Price Index (CPI) dan data tenaga kerja atau Employment figures. Ke 3 indikator tersebut mencerminkan kekuatan ekonomi suatu negara yang secara langsung bisa berdampak pada nilai tukar mata uang negara tersebut.

Strategi apapun yang Anda gunakan dalam trading, Anda harus memonitor ke 3 data tersebut untuk mengetahui kecenderungan nilai tukar akibat aliran uang yang masuk ke atau keluar dari negara tersebut. Negara dengan perekonomian yang kuat akan cenderung menarik investor sehingga aliran uang yang masuk ke negara tersebut akan bertambah, dan sebaliknya.Gross Domestic Product (GDP)
GDP mengukur perubahan yang spesifik pada pola pertumbuhan ekonomi dengan memperhitungkan konsumsi sektor rumah tangga, pengeluaran pemerintah, investasi domestik dan volume ekspor suatu negara. Jika pertumbuhan meningkat berarti terjadi ekspansi ekonomi yang akan menyebabkan tingginya permintaan akan mata uang negara tersebut untuk melakukan pembelian kebutuhan-kebutuhan tersebut. Sebaliknya jika pertumbuhan turun atau mengalami kontraksi maka permintaan mata uang negara tersebut akan berkurang.

Perubahan angka pertumbuhan tersebut akan menyebabkan perubahan tingkat inflasi, dan bank sentral akan melakukan perubahan kebijakan moneter sesuai dengan target inflasi yang diharapkan. Pada sebagian besar negara-negara mata uang utama GDP dirilis per kwartal. Data rilis adalah persentasi perubahan angka pertumbuhan dibandingkan dengan periode sebelumnya, dan bisa direvisi pada rilis data berikutnya.

Tingkat inflasi atau Consumer Price Index (CPI)
CPI adalah indikator yang oleh sebagian besar negara-negara mata uang utama dirilis per bulan. Indikator ini dibuat untuk mengukur tingkat inflasi pada periode bulan sebelumnya. CPI mengukur tingkat inflasi secara spesifik dengan memperhitungkan daya beli (purchasing power) konsumen dan perubahan harga-harga barang dan jasa di tingkat konsumen. Harga-harga yang naik dengan tajam menunjukkan tingkat inflasi yang tinggi sekaligus meningkatnya pertumbuhan ekonomi.

Sebaliknya tingkat inflasi yang rendah menunjukkan pertumbuhan ekonomi sedang menurun, dan bank sentral akan berusaha merangsang aktivitas perekonomian dengan menurunkan tingkat suku bunga atau melakukan operasi pasar untuk meningkatkan jumlah uang beredar. Dalam hal inflasi yang tinggi bank sentral akan berusaha mempengaruhi permintaan uang dengan menaikkan tingkat suku bunga.

Baca Lebih Lengkap di Halaman Selanjutnya:

Aspek Fundamental Dalam Forex (3)

Bank Sentral – Bank sentral didirikan pemerintah suatu negara untuk melaksanakan fungsi pemerintah dalam memenuhi target besaran ekonomi yang dihendak dicapai melalui pengaturan tingkat suku bunga. Tugas lain bank sentral adalah mengatur dan mengawasi bank-bank komersial dan lembaga keuangan guna mencegah akibat dari kinerjanya yang buruk. Bank sentral negara-negara mata uang utama saat ini adalah The Federal Reserve (The Fed) AS, Bank of England (BoE) Inggris, Bank of Japan (BoJ) Jepang, European Central Bank (ECB) kawasan Euro, Swiss National Bank (SNB) Swiss, Bank of Canada (BoC) Canada, Reserve Bank of Australia (RBA) Australia dan Reserve Bank of New Zealand (RBNZ) Selandia Baru.

Kebijakan moneter bank sentral

Bank sentral memiliki kewenangan yang bisa digunakan untuk mencapai target-target yang telah direncanakan. Kebijakan moneter bank sentral bisa diartikan sebagai tindakan yang diambil oleh bank sentral sesuai dengan wewenangnya untuk mengatur atau mengendalikan jumlah uang yang beredar dalam negara tersebut. Di Amerika Serikat bank sentralnya (The Fed) bisa melakukan kebijakan ekspansi atau kontraksi untuk mengendalikan peredaran uang bergantung dari kondisi perekonomian pada saat itu.

Ketika kondisi ekonomi sedang krisis atau menurun, bank sentral akan menerapkan kebijakan ekspansi. Ekspansi dilakukan dengan cara membeli asset-asset yang akan meningkatkan basis moneternya. Selain itu juga dilakukan penurunan tingkat suku bunga. Tujuan dari ekspansi moneter ini adalah untuk menjaga ketersediaan uang yang akan disalurkan ke bank-bank komersial sehingga menunjang aktivitas perekonomian dan meningkatkan pertumbuhan. Hasil dari ekspansi ini adalah naiknya GDP ( Gross Domestic Product ) dan turunnya tingkat pengangguran.
Sebaliknya ketika perekonomian sedang memanas bank sentral akan menerapkan kebijakan kontraksi. Kebijakan ini akan menyebabkan turunnya basis moneter, dan kemungkinan naiknya tingkat suku bunga. Akibatnya investasi akan menurun dan suku bunga pinjaman naik. Dengan berkurangnya arus modal investasi diharapkan akan terjadi kontraksi dan perekonomian akan slow down (melambat). Hasil dari kontraksi adalah turunnya angka GDP dan naiknya tingkat pengangguran.
Informasi mengenai kebijakan moneter bank sentral bisa diperoleh dari pernyataan-pernyataan para petingginya atau dari notulen rapat, proyeksi ekonomi dan bulletin bulanan bank sentral tersebut.

Hubungan Bank sentral dan pasar forex

Dengan mengendalikan peredaran uang dan merubah tingkat suku bunga, bank sentral bisa membuat perubahan nilai tukar mata uang negaranya sesuai target yang diinginkan. Ketika kebijakan kontraksi diterapkan, maka peredaran uang berkurang dan pinjaman ke bank-bank komersial dibatasi dan permintaan uang akan meningkat. Ini disebut dengan kebijakan uang ketat, yang akan menyebabkan naiknya nilai tukar mata uang negara tersebut.
Sebaliknya ketika bank sentral menerapkan kebijakan ekspansi atau pelonggaran uang beredar, maka nilai tukar mata uang akan melemah. Kebijakan ini menyebabkan pinjaman ke bank komersial meningkat karena tingkat suku bunga yang rendah. Penawaran uang yang naik menyebabkan merosotnya nilai tukar.
Pada bank-bank sentral negara mata uang utama, perubahan tingkat suku bunga biasanya diumumkan tiap bulan dan Anda bisa melihat jadwalnya pada kalender ekonomi.

Aspek Fundamental Dalam Forex (2)

Analisa fundamental dalam pasar forex mempelajari faktor-faktor ekonomi yang menyebabkan perubahan pola beli atau jual trader terhadap suatu pasangan mata uang. Jika permintaan terhadap suatu mata uang meningkat maka nilai mata uang tersebut akan naik. Demikian juga jika banyak uang yang mengalir keluar dari suatu mata uang maka nilai mata uang tersebut akan melemah. Sebagai illustrasi pengaruhnya terhadap pasar kita akan lihat dampak aliran modal dan suku bunga terhadap nilai tukar suatu mata uang.

Aliran modal (capital flow)
Aliran modal adalah mengalirnya sejumlah dana ke mata uang tertentu, atau keluarnya sejumlah dana dari mata uang tertentu. Pada umumnya aliran ini berhubungan langsung dengan investasi modal di dalam suatu negara. Sebagai contoh jika investor di luar AS akan masuk ke saham-saham yang listing di S&P 500, investor tersebut membutuhkan US Dollar untuk membeli saham-saham tersebut. Ini berarti dana akan mengalir ke USD dari mata uang lain untuk melakukan transaksi.
Contoh tersebut menunjukkan adanya proses permintaan dan penawaran. Jika aliran dana yang masuk lebih besar dari yang keluar berarti lebih banyak permintaan terhadap mata uang negara tersebut. Akibatnya nilai tukar mata uang negara tersebut akan naik untuk mengakomodasi permintaan tersebut. Bagi trader ini adalah peluang untuk membeli (buy) mata uang negara itu. Hal yang sebaliknya jika terjadi aliran modal keluar (capital outflow).

Ketika permintaan terhadap mata uang suatu negara mulai berkurang, maka bagi trader adalah peluang untuk menjual (sell) mata uang negara tersebut. Sebagai contoh ketika data ekonomi kawasan Euro melemah dan investor lebih melihat pada penguatan Aussie, maka dana akan mengalir dari mata uang Euro ke Dollar Australia, atau jual EUR untuk beli AUD, yaitu sell pada pasangan EUR/AUD.

Suku bunga dan bank sentral
Faktor suku bunga penting bagi masuk atau keluarnya aliran dana. Semua investor, spekulator maupun trader selalu melihat pada instrumen investasi yang memberikan keuntungan paling besar guna memaksimalkan portofolio investasinya. Dengan demikian negara-negara dengan tingkat suku bunga yang lebih tinggi dan fundamental ekonomi yang lebih baik akan cenderung menarik aliran modal investasi.

Satu-satunya cara untuk mengetahui aliran modal adalah dengan memonitor data fundamental ekonomi suatu negara melalui kalender ekonomi, dan jadwal rilis pengumuman suku bunga bank-bank sentral yang biasanya dijadwalkan sekali dalam sebulan. Permintaan mata uang suatu negara akan sangat sensitif terhadap perubahan suku bunga bank sentral negara tersebut. Trader dan investor memanfaatkan perbedaan suku bunga ini untuk memperoleh keuntungan dengan menjual EUR untuk membeli AUD, atau sell EUR/AUD. Resikonya memang jika ternyata kemudian EUR/AUD naik. Tetapi karena pada kurun waktu tersebut fundamental ekonomi kawasan Euro sedang lebih kurang baik dibandingkan AUD, maka semakin banyak trader dan investor yang melakukan hal serupa sehingga meningkatkan permintaan AUD, yang pada akhirnya menyebabkan EUR/AUD semakin turun. Dalam jangka panjang aliran dana mengalir ke AUD.

Aspek Fundamental Dalam Forex (1)

Aspek fundamental dalam pasar forex adalah data ekonomi atau peristiwa yang menyebabkan aliran dana masuk atau keluar untuk membeli atau menjual suatu mata uang. Sebagai trader kita berusaha untuk menemukan mata uang yang paling kuat untuk dipasangkan dengan yang lebih lemah. Ini artinya dalam menerapkan strategi fundamental kita berusaha mencari data atau peristiwa yang paling menjadi perhatian pasar sebagai dasar dalam membeli atau menjual suatu pasangan mata uang. Data atau peristiwa semacam itu lazim disebut mempunyai dampak yang tinggi (high impact).

Untuk mengetahui data atau peristiwa yang berdampak tinggi, trader harus selalu mengikuti berita-berita mengenai isu utama dalam fundamental seperti data tenaga kerja dan pengangguran, inflasi, suku bunga dan juga situasi politik suatu negara atau kawasan sebelum membuat keputusan untuk entry. Jika menemukan data yang mengalami perbaikan sehingga mempertinggi kinerja ekonomi suatu negara, kita tinggal mencari pasangan mata uang yang kinerja ekonomi negaranya sedang lemah. Sebagai contoh jika data ekonomi kawasan Euro atau Jerman sedang bagus sementara data ekonomi Amerika Serikat sedang melemah maka kita akan buy EUR/USD.

sitelogo

Kalender Ekonomi
Didalam kalender ekonomi biasanya dijelaskan data atau peristiwa mana yang berdampak tinggi dan waktu rilis data tersebut. Untuk mengetahui jadwal data atau peristiwa, trader harus selalu memonitor kalender ekonomi setiap hari terutama hari Senin hingga Jum’at.

Aspek fundamental sangat mempengaruhi pasar forex, dan kunci untuk trading dengan analisa fundamental adalah membuat kesimpulan dari kombinasi berbagai data dan peristiwa yang dirilis. Karena ada banyak data ekonomi yang dirilis maka kita seharusnya fokus pada data yang berdampak tinggi dan medium. Data yang berdampak medium bisa menjadi berdampak tinggi bila hasil rilisnya menyimpang jauh dari yang diharapkan pasar. Selain itu pernyataan atau ungkapan petinggi bank sentral juga akan berdampak langsung pada pasar dan sering kali dampaknya melebihi data penting yang akan atau baru dirilis.
Pada bagian berikutnya kita akan melihat data-data penting yang sering menjadi fokus perhatian pasar serta pengaruhnya terhadap mata uang.

Spekulasi: Loss atau Profit

Spekulasi bagi seorang trader adalah mutlak, makanya trader-trader sering disebut sebagai spekulan. Bagaimana tidak, analisa secara fundamental maupun teknikal serta didukung oleh data-data apapun tidak akan bisa menentukan arah pasti pergerakan mata uang, namun, dapat menentukan keuntungan atau kerugian yang akan ditanggung. Rata-rata trader saat ini seperti saudara sekalian dan saya bisa dikatakan spekulan yang cerdik, maupun sembrono, tergantung bagaimana strategi yang Anda jalankan, jelas sangat tergantung dengan bagaimana portofolio Anda terlihat. Tidak akan ada masalah besar bila kita hanya mengelola keuangan pribadi, tapi lain cerita jika Anda mempunyai klien.

Kemarin saya melakukan sebuah percobaan spekulasi terhadap salah satu mata uang yang menjadi fokus saya, Dolar Australia. Spekulasi tersebut berdasarkan pada fakta bahwa data-data ekonomi khususnya retail sales Australia akan dirilis dan lagi suku bunga juga akan diumumkan, dan yang membuat saya melakukan spekulasi adalah posisi Aussie yang berada dititik mendekati support. Sebagai catatan: saya sering dan merasa nyaman melakukan spekulasi bila suatu mata uang sorotan saya berada pada kondisi mendekati support maupun resistance. Alasannya, peluang lumayan besar dengan resiko yang kecil.

Saya membeli Aussie di 0.72675 dengan stop hanya 35 poin, tepat di kisaran titik support menjelang rilis data retail sales, boom…retail sales amat baik, profit berjalan, pindah stop untuk menunggu suku bunga dan hasilnya saat ini plus 110 poin dan masih tetap terbuka.

Saya akan menjelaskan alasan mengapa saya akan tetap membuka posisi ini, dan bahkan menambahkan posisi ini.

Kemarin, banyak analis dunia memperkirakan bahwa aussie akan terus melorot, bahkan mungkin aka mencoba berada dibawah 0.7, jika melihat perkembangan dunia saat ini yah memang masuk akal, dan lagi pidato Steven sebagai guburnur RBA bulan sebelumnya menegaskan hal tersebut yang membuat Aussie terus berda dalam tekanan bearish, “Further depreciation seems both likely and necessary, particularly given the significant declines in key commodity prices.”

Namun bandingkan dengan pidato Steven kemarin, “The Australian dollar is adjusting to the significant declines in key commodity prices.” Wooohoooo…ini merupakan perubahan sikap yang signifikan, jika sebelumnya dirasa perlu penurunan maka sekarang adalah penyesuaian, amat berbanding terbalik dengan harapan pasar bearish yang berbalik mengalami tekanan bullish.

Memang apa yang dikatakan oleh Bank Sentral belumlah tentu menjadi kepastian dalam pergerakan pasar, tapi setidaknya saat ini bullish AUD sedang mengalami naik daun. Lalu, sampai kapan kiranya bullish akan bergerak? Yah tidak ada yang tahu, semua tergantung perkembangan kedepan. Namun, mengingat pidato Steven pada penutupan tahun bahwa penurunan Aussie diperlukan hingga 0.75, maka saya bisa mengasumsikan bahwa di kisaran tersebutlah aussie akan menjadi stabil. Saya akan menutup posisi ini apabila Aussie harian ditutup di bawah 0.7350 dan posisi kedua saya juga hanya akan meresikokan kecil saja.

Mengenal Pelonggaran Kuantitatif (Quantitative Easing)

Pada artikel kali ini saya akan mencoba membahas mengenai isu Pelonggaran Kuantitatif atau biasa disebut dengan Quantitative Easing (QE), yang mana baru saja diberlakukan oleh negara-negara maju. Apa dampak dari perlonggaran kuantitatif ??? Untuk lebih jelasnya, silakan simak ulasannya berikut ini.

Sebagai alat pertimbangan yang paling utama dari sebuah kebijakan moneter suatu negara, ialah tingkat inflasi. Secara garis besar, inflasi dapat dikatakan sebagai indikator yang menggambarkan sebuah tingkatan perubahan, sedangkan proses kenaikan harga beberapa komponen vital yang sedang berlangsung secara terus menerus dan saling mempengaruhi. Istilah ini juga sering digunakan untuk mengukur ketersediaan uang sebagai alat tukar yang seringkali dipandang sebagai pemicu kenaikan suatu harga. Dengan demikian nilai mata uang terhadap barang dan jasa konsisten turun secara berkala.

Pada hukum ekonomi, pemicu inflasi dapat digolongkan menjadi dua faktor, yakni faktor yang berasal dari dalam negeri dan luar negeri. Inflasi dalam negeri bisa disebabkan oleh defisit anggaran belanja negara dan kegagalan pasar dalam menjaga harga pangan. Sedangkan inflasi dari luar negeri dipengaruhi oleh kenaikan harga barang-barang impor. Lonjakan harga bisa terjadi akibat tingginya biaya produksi eksportir maupun tarif impor barang.

qe-tapering-6-638Berdasarkan tingkatan kenaikan harga, inflasi dapat dibedakan kedalam beberapa kategori, berikut kategori yang dapat mempengaruhinya :

  1. Inflasi Ringan ” kurang dari 10% /tahun “
  2. Inflasi Sedang ” antara 10% hingga 30% /tahun “
  3. Inflasi Berat ” antar 30% hingga 100% /tahun “
  4. Hiperinflasi ” lebih dari 100% /tahun “

Sedangkan negara bertugas dalam menentukan arah parameter normal dari tingkat inflasi setiap tahunnya. Sebuah Inflasi yang ringan dapat menciptakan keadaan perekonomian yang kondusif, karena pendapatan nasional dan investasi akan lebih lancar. Namun apabila yang terjadi malah sebaliknya, maka hiper-inflasi justru akan membuat perekonomian negara menjadi tidak terkendali. Sebagai penerima pendapatan tetap seperti PNS, karyawan swasta serta kaum buruh akan mengalami kewalahan dalam menanggung biaya hidup, sehingga membuat tingkat kesejahteraan semakin merosot.

Baca Lebih Lengkap di Halaman Selanjutnya:

Memahami Arti Berita Pada Kalender Forex

Melihat kejadian harga yang sering bergolak karena efek berita memang sangat menggiurkan untuk menjadikannya ladang profit. Namun pemahaman akan berita harus didasari dengan faktor pendukung lainnya yang sangat diperlukan untuk mengetahui keadaan market. Nah di artikel ini kita akan memfokuskan tentang arti berita yang perlu dikaji.

Dalam setiap berita biasanya ada cerita dan informasi di baliknya. Tidak semua cerita itu muncul dalam pemberitaan. Berita sebenarnya bisa lahir dari para analis dan ekonom bukan semata-mata dari peristiwa. Dalam satu peristiwa setiap media memiliki cara untuk memberitakan secara berbeda. Rilis berita juga berbeda meski hadir dalam peristiwa dan waktu yang sama. Itulah mengapa berita sudah dikemas dengan berbagai sentuhan termasuk kebijakan editorial dan penyuntingan isinya.

berita-forexSebagai contoh memahami arti berita forex ini :

1. Unemployment Change adalah sebuah indikator yang mengukur nilai pengangguran selama bulan lalu. Jika nilai Unemployment Change Amerika (US) naik maka nilai mata uang USD akan mengalami penurunan.

2. GDP(Gross Domestic Product) adalah sebuah indikator yang mengukur nilai market barang-barang dan jasa yang dihasilkan suatu negara, tanpa mempertimbangkan kebangsaan perusahaan yang menghasilkan barang atau jasa tersebut. GDP terdiri dari 4 komponen utama yaitu: tingkat konsumsi, investasi, pembelian-pembelian oleh pemerintah, dan total bersih ekspor. Jika nilai GDP Inggris (UK) turun maka nilai mata uang GBP akan mengalami penurunan.

3. Retail Sales adalah sebuah indikator yang mengukur pertumbuhan penjualan sektor ritel disuatu negara. Jika nilai Retail Sales Inggris (UK) naik maka nilai mata uang GBP akan mengalami kenaikan.

4. Nonfarm Employment Change (Non-farm Payrolls) adalah sebuah indikator yang menghitung jumlah tenaga kerja baru dari sektor non pertanian yang bekerja baik full-time maupun part-time yang mendapat upah/gaji resmi dari sekitar 500 perusahaan swasta maupun publik. Berita ini sering menimbulkan kejutan besar bagi para trader maupun investor di Investasi Forex karena naik turunnya pair mata uang yang terkait dengan USD. Jika nilai Non-Farm Employment Change Amerika (AS) naik, maka nilai mata uang USD akan mengalami kenaikan.

Definisi klasik mengenai berita adalah semua informasi yang tercetak dalam surat kabar atau media cetak dan elektronik. Juga semua yang ditayangkan dengan audio atau video disebut berita. Jadi dalam pandangan ini berita sebenarnya adalah peristiwa yang dilaporkan oleh media massa. Oleh sebab itulah maka setiap media massa memiliki sudut sendiri dalam melaporkan sebuah peristiwa.

Mengenal Tentang kalender forex

Siapa sih yang tidak kenal kalender Forex Factory? Ya, berita ekonomi terpampang di sana dengan banyaknya suguhan rilis data yang akan dipublikasi. Kenapa harus Forex Factory? Bukankah indikator rilis data pada site-site lain juga ada? Melalui artikel ini, penulis akan membahas penggunaan kalender Forex Factory sebagai perangkat analisis fundamental. Yuk, langsung saja pelajari kalender Forex Factory.

Bagi pemula, sebenarnya menganalisis arah market menggunakan berita fundamental lebih sulit, dibandingkan dengan membaca arah market secara teknikal. Alasannya adalah:

  1. Sebelum berita resmi dirilis market sudah bergerak mengikuti isu.
  2. Ketika berita dirilis kita perlu menafsirkannya dengan cepat karena market sudah dalam kondisi volatile yang siap bergerak kesana kemari.
  3. Karena berita fundamental ini hanya pemicu arah market, maka sulit menentukan batasan-batasan harga untuk menentukan target profit dan stop loss. Oleh karena itu trading secara fundamental lebih banyak dilakukan oleh long-term trader atau trader jangka panjang dengan modal yang lebih besar untuk bisa meredam arus pergerakan pasar.

Apakah Anda sudah tahu tentang kalender Forex Factory di www.forexfactory.com?
Jika belum, di sini penulis akan menjelaskan cara penggunaannya untuk membantu Anda melakukan analisis fundamental.

news

Contoh diambil dari analisis pada kalender Forex Factory tanggal 25 Juni, pukul 21.00 WIB. Fokus saat itu ada pada mata uang USD (Dollar USA), karena akan keluar berita mengenai New Home Sales yang mempunyai pengaruh besar. Hal ini diindikasikan dari indikator impact berwarna merah.

Setelah Anda mengetahuinya, maka silakan klik pada bagian detail untuk melihat pada bagian Usual Effect dan bila tertulis:
Actual > Forecast = Good for currency
Maka mata uang terkait (USD) akan menguat jika hasil actual lebih besar daripada forecast
Baca Lebih Lengkap di Halaman Selanjutnya:

Indikator ekonomi dalam fundamental

Untuk anda para pengguna analisis fundamental , tentunya sangat diperlukan sekali mengerti indikator ekonomi yang mempengaruhi harga mata uang suatu Negara. Dan ketika anda mempelajari hal tersebut, anda pasti dihadapkan dengan permasalahan suatu Negara dan harus setiap saat anda amati. Yah itung-itung sambil belajar tentang mata kuliah ekonomi makro….hihihihi,tapi tenang …. Ini tidak seribet dan sesulit yang anda fikirkan , asal anda tertib dalam mengamati berita perekonomian suatu Negara.

Secara umum, indikator-indikator ekonomi yang dirilis oleh pemerintah maupun organisasi-organisasi swasta memang dapat digunakan untuk melihat kinerja perekonomian suatu negara. Nah, berdasarkan penilaian tersebut, kemudian akan timbul sentimen positif (optimis) mapun negatif (pesimis) terhadap kebijakan maupun kondisi perekonomian suatu negara yang ujung-ujungnya akan mempengaruhi nilai mata uang negara tersebut. Sebagai seorang trader, intinya kita harus memahami bagamana pengaruh indikator perekonomian terhadap nilai mata uang yang nantinya harus kita ambil kesimpulan pengaruhnya terhadap harga pairs yang kita perdagangkan. Misalnya, kalo tingkat pengangguran di USA meningkat, berarti kecenderungan harga EUR/USD naik ato turun, dst. Mari kita simak indikator-indikator yang berpengaruh relatif besar terhadap forex trading antara lain:

Angka pengangguran dan tingkat inflasi. Ketika angka pengangguran dan inflasi meningkat, ini mencerminkan kondisi politik yang kurang baik, sehingga cenderung terjadi sentiment negatif yang akan menurunkan nilai mata uang negara yang bersangkutan.

Produk domestik bruto, atau PDB. PDB dianggap indikator yang paling umum untuk menilai kondisi perekonomian sebuah negara.  Produk domestik bruto merupakan total nilai pasar semua barang dan jasa yang biasanya diproduksi dalam suatu negara tertentu. PDB biasanya diukur dalam jangka waktu satu tahun, dan tidak dalam beberapa minggu atau bulan karena dengan  periode waktu yang lebih besar akan lebih bagus dalam penggambaran statistik terhadap produk dan jasa yang diproduksi di suatu negara. Oleh karena itu, indikator ini tidak digunakan sendirian dalam forex trading. PDB dianggap sebagai indikator lagging, yang berarti merupakan faktor terukur yang berubah setelah perekonomian sudah mulai mengikuti tren tertentu.

Laporan penjualan ritel adalah faktor ekonomi ketiga yang sering digunakan dalam forex trading. Indikator ini menunjukkan penerimaan total dari semua toko ritel di sebuah negara. Indikator ini dianggap sebagai indikator ekonomi yang sangat handal dan penting karena pola belanja konsumen yang diharapkan sepanjang tahun. Faktor ini biasanya lebih penting dibanding lagging indikator dan memberikan gambaran yang lebih jelas tentang keadaan ekonomi di suatu negara.

Laporan produksi industri. Laporan ini menunjukkan fluktuasi dalam produksi di industri seperti pabrik, dan utilitas. Laporan ini melihat produksi aktual dalam kaitannya dengan potensi kapasitas produksi selama periode waktu. Ketika suatu negara memproduksi pada kapasitas maksimum secara positif mempengaruhi nilai mata uang dan dianggap sebagai kondisi yang ideal.

Indeks harga konsumen, atau CPI, adalah indikator ekonomi terakhir penting dalam menganalisis forex. CPI adalah ukuran dari perubahan dalam harga barang-barang konsumen di 200 kategori. Laporan ini dapat memberitahu apakah suatu negara membuat atau kehilangan uang pada produk dan layanan mereka.

Laporan terhadap indikator-indikator tersebut biasanya dirilis secara berkala untuk setiap negara. Hal ini tentu saja memudahkan trader untuk bersiap-siap “menyambut” rilis laporan tersebut dan tentu saja berusaha mengambil profit dari pergerakan harga yang lumayan kenceng saat menjelang dan setelah news release tersebut. Jadi, sebagai trader yang baik, sebaiknya anda memahami bagaimana membaca indikator perekonomian tersebut dan catat tanggal mainnya, eh, kapan rilisnya, maksudnya! Hihihi..

Faktor-faktor yang mempengaruhi pasar dari segi FUNDAMENTAL

 

Banyak dari para trader yang masih belum seberapa mengenal tentang analisis fundamental dan hal – hal yang berpegaruh terhadap perubahan harga di pasar ekonomi. Biasa para pelaku trading atau biasa kita sebut trader , hanya menganalisa harga yang sudah terjadi di pasar bukan memperkirakan harga yang akan terjadi. Oleh karena itu saya melakukan pembahasan tentang hal – hal yang dapat membuat harga di pasar ekonomi berubah secara signifikan bahkan sulit untuk di tebak jika hanya menganalisa melalui candlestick dan indikator saja. Berikut hal-hal yang mempengaruhi perubahan harga di pasar ekonomi :

fundamental-forex-1

Perekonomian  Suatu Negara
Yang rawan menyebabkan pergerakan harga meningkat adalah karena ada laporan dari perekonomian negara tersebut. Biasanya data yang dirilis menghasilkan reaksi pasar yang cukup besar. Pergerakan terjadi antara 50 sampai 120 point sekali terjadinya news. Andaikan saja tidak ada news setelah data tersebut dirilis, maka memungkinkan efeknya sampai berbulan-bulan lamanya.

Data-data tersebut hanya sebuah laporan bulanan yang terus diupdate. Sehingga Anda dapat mempelajari pergerakan cepat dari ekonomi suatu negara dari kalender-kalender ekonomi yang sudah tersedia banyak di internet. Contoh dari laporan ekonomi suatu negara adalah: laporan tenaga kerja (Non-farm payrolls), penjualan retail (retail sales), dan lain-lain.

Tingkat Suku Bunga
News ini biasanya mampu bergerak hebat dan mempengaruhi pair dari negara yang bersangkutan. Terjadinya peningkatan suku bunga atau penurunan suku bunga sudah menjadikan pergerakan di market semakin bergejolak. Jadi jika Anda ingin mendapatkan pergerakan yang kencang, cukup lihatlah pada suku bunga dari negara tersebut. Sebelum data di-update pada bulan depannya, maka Anda harus mengingat-ingat mengenai rilis data tersebut.

Biasanya trend panjang akan terjadi sesuai rilis suku bunga. Paling gampang diketahui news apa yang memuat suku bunga ada ketika Anda melihat berita yang mengandung bunga (rate). Nah, saat terjadi berita tentang bunga, Anda harus waspada. Pergerakan bisa mencapai puluhan point.

Politik atau sosial
Ketika terjadi gejolak politik seperti pergantian presiden, atau pergantian pemimpin suatu negara maka gejolak mata uang dari pair bersangkutan bakal terjadi. Biasanya faktor politik seperti ini tidak akan tertulis di kalender ekonomi, namun Anda harus mencari berita-berita terkini, misalnya melihat berita dari tv, koran, majalah, sampai tajuk di website-website ternama. Perlu diwaspadai juga bila terjadi rapat, karena di kalender hanya tersedia tulisan misalnya pertemuan ECB namun tidak tertulis data forecast maupun previousnya.

Bencana Alam atau Peperangan
Data ini tidak akan tercantum di kalender ekonomi. Anda memang harus mencari berita di website-website yang menyediakan informasi dari negara bersangkutan. Anda pun harus mencari berita di tv, koran, maupun informasi lainnya. Karena bersifat informasi mengenai bencana, maka efek dari pergerakan mata uang tersebut berimbas negatif. Jadi harga biasanya tidak mendukung mata uang, namun melawan mata uang itu sendiri.

Maka kesimpulannya dari data-data tersebut bisa dan mampu menggerakkan harga tergantung dari news yang dirilis. Setiap news mengandung arti berbeda. Walaupun ada perilisan data, terkadang Anda harus mencari informasi sendiri melalui koran, surat kabar, dan informasi-informasi lainnya pada website-website penyedia informasi. Seputarforex.com sebagai portal berita yang telah menyediakan itu semua guna membantu trader mendapatkan informasi yang dibutuhkan. Manfaatkanlah untuk mendukung analisa fundamental Anda.

Pentingnya Analisa Intermarket

fbsasian.com – Analisa intermarket meliputi tinjauan terhadap 4 instrumen utama pasar keuangan yaitu mata uang, komoditi, bond dan saham. Keempat jenis pasar ini saling berinteraksi satu dengan yang lain sepanjang waktu trading. Analisa terhadap interaksi ini akan memberikan prediksi arah pergerakan masing-masing pasar. Mengenai hubungan antara keempat jenis pasar ini ada aturan yang sangat spesifik, yaitu pergerakan US Dollar cenderung berlawanan arah dengan komoditi. Ada banyak aturan lainnya yang digunakan analis dan trader intermarket untuk memperkirakan arah pergerakan keempat jenis pasar tersebut. Memahami hubungan antara masing-masing pasar tersebut akan sangat membantu trader dalam meningkatkan akurasi prediksinya.

Prinsip dasar intermarket
– Keempat instrumen utama pasar keuangan tersebut saling berhubungan satu sama lain, baik domestik maupun global
– Salah satu dari pasar tersebut tidak bergerak sendiri atau terisolasi
– Analisa pada salah satu pasar harus melibatkan analisa keempat jenis pasar tersebut
– Keempat jenis pasar itu adalah saham, komoditi, forex dan bond.
Keempat prinsip tersebut adalah dasar dari intermarket yang harus selalu diingat dalam melakukan analisa.

Analisa intermarket dan analisa teknikal
Analisa teknikal berdasar pada evaluasi terhadap satu jenis pasar. Ketika melakukan evaluasi pada pasar saham kebanyakan trader technicalist (chartist) tidak memperhatikan pergerakan diluar pasar saham. Pergerakan harga di pasar forex, perubahan yield bond dan harga komoditi tidak ikut diperhitungkan. Berbeda dengan trader intermarket, ia akan mengamati pasar forex untuk mengetahui aliran modal, melihat pasar bond untuk memperkirakan tingkat suku bunga dan pasar komoditi untuk mengetahui kecenderungan inflasi.

Analisa intermarket dan analisa fundamental
Analisa fundamental hampir sama dengan analisa intermarket, keduanya mengandalkan faktor-faktor ekonomi dan data fundamental. Perbedaannya adalah analisa fundamental terbatas hanya pada satu jenis pasar sementara intermarket menganalisa keempat jenis pasar tersebut secara simultan.

Siapa saja yang menggunakan analisa intermarket?
Analisa intermarket dikembangkan dan dipopulerkan oleh trader terkenal John Murphy. Berangkat dari seorang technicalist, Murphy mencoba mempertajam analisanya dengan melakukan riset terhadap hubungan antar instrumen dalam pasar keuangan. Saat ini telah banyak trader dan analis pasar keuangan yang menggunakan analisa intermarket disamping analisa fundamental dan teknikal, guna memperoleh prediksi yang lebih akurat.

Dengan menggunakan analisa intermarket trader akan mendapatkan gambaran yang lebih luas dan menyeluruh tentang apa yang sedang terjadi dalam pasar keuangan sehingga akan lebih memperbesar probabilitas prediksinya.