Contoh Penerapan Support Resistance

Seperti yang dapat Anda lihat pada grafik, 3 area di atas bertemu dan membentuk zona resistance yang ketat, yaitu pada kisaran antara 1.2389-1.2412. Kita dapat menggunakan zona ini untuk menentukan posisi sell atau jual. Jika Anda termasuk trader yang konservatif, tunggulah sampai indikator slow stochastic bergerak melewati level overbought, sehingga tercipta peluang posisi sell yang kita inginkan.

Kemudian, untuk mengelola risiko pada trading, tempatkanlah stop loss tepat di atas titik tertinggi dekat kisaran 1.2470. Disarankan untuk mempertahankan rasio risk/reward sebesar 1:2, yang artinya jarak target keuntungan setidaknya dua kali jarak stop loss yang telah dibuat. Hal ini dikarenakan, kalau-kalau terjadi kerugian, maka kerugian tersebut tidak akan sampai menghabiskan dana Anda. Dalam kasus ini, stop loss adalah sekitar 75 pip, sehingga potensi keuntungan yang dapat kita cari adalah dua kali lipatnya, yaitu sebesar 150 pip.

Satu hal yang tak kalah pentingnya adalah, pastikan Anda hanya merisikokan trading Anda sebesar 5% dari total saldo akun, dan itu berlaku pada semua trading terbuka yang Anda lakukan. Kesimpulannya, trading dengan mengetahui level penting support atau resistance bukan hanya membantu kita mengenai posisi entry paling potensial, tetapi juga titik exit yang tepat untuk bisa disesuaikan dengan pengaturan rasio risk/reward ideal.

Posted in Analisa Teknikal.