Harga Gula ICE Naik 2% Terpicu Penurunan Produksi Negara Produsen

Berita Forex Indonesia – Harga gula berjangka ICE di bursa New York naik pada penutupan perdagangan Kamis dini hari (03/03). Kenaikan harga gula terpicu penurunan produksi di India dan Thailand, serta penggunaan etanol di Brazil mengurangi produksi gula.

Dealer mengatakan pasokan gula telah berkurang karena terjadi kekeringan di India dan Thailand. Akibat cuaca kering membuat tanaman tebu rusak. Kelangkaan tebu telah memaksa pabrik gula India untuk menutup operasi lebih cepat dari jadwal normal dan lebih dari 100 pabrik telah berhenti berproduksi, sebuah badan perdagangan di India menyatakan Rabu.

Sementara itu regulator minyak dan bahan bakar Brazil, ANP, mengatakan pada hari Rabu bahwa ada potensi untuk tanaman tebu digunakan lebih besar untuk etanol hydrous tahun ini.

Pada penutupan perdagangan Kamis dini hari harga gula berjangka untuk kontrak paling aktif yaitu kontrak Mei 2016 ditutup naik. Harga gula berjangka paling aktif tersebut ditutup menguat sebesar 0,28 sen atau setara dengan  1,95 persen pada posisi 14,67 sen per pon.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga gula kasar berjangka di New York  pada perdagangan selanjutnya masih akan dipengaruhi oleh kekuatiran hambatan produksi. Juga perlu diperhatikan pergerakan mata uang Real Brazil terhadap Dollar AS.

Harga gula kasar berjangka di ICE Futures New York berpotensi mengetes level Resistance pada posisi 15,20 sen dan 15,70 sen. Sedangkan level Support yang akan dites jika terjadi penurunan harga ada pada posisi  14,20 sen dan 13,70 sen per pon.

Posted in Teknikal & Berita Forex.